Menyusun
Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis
ilmiah adalah karangan yang berisi hasil
pemikiran berdasarkan pengamatan dan tinjauan yang disertai data-data
kogkrit atau nyata yang disusun secara sistematis.
Dari segi
bentuknya karya tulis ilmiah dapat berupa laporan (SMP dan SMA), sekripsi (S1),
tesis (S2), desertasi (S3).
Ciri-ciri
karya tulis ilmiah:
1. Logis artinya dapat diterima oleh
akal sehat.
2. Objektif artinya keterangan penjelasan dan uraian-uraian yang
dikemukakan sesuai apa adanya (tidak dilebih-lebihkan).
3. Sistematis artinya penulisan disusun
secara teratur berurutan dan tidak tumpang tindih.
Bahasa dalam
karya tulis ilmiah:
a) Lugas artinya kata yang dipakai
mempunyai satu makna yang tepat dan tidak mengandung kata kiasan sehingga
pembaca tidak menginterpretasikannya dengan makna yang macam-macam.
b) Tidak bermakna abigu
(kata yang bermakna ganda).
c) Bahasa yang logis (memiliki akal
sehat).
d) Menggunakan bahasa yang efektif
antara stu kalimat dengan kalimat yang lain ataupun antara satu paragraf dengan
paragraf terdapat satu kesatuan pemikiran (kebulatan wacana).
e) Kata-kata yang efisien artinya tidak
terjadi pemborosan kata-kata dan tidak terjadi pengulangan kalimat sehingga
memuat kalimat itu menjadi mubazir.
f) Menggunakan bahasa Indonesia baku.
Sistematika penulisan karya ilmiah.
BAB I Pendahuluan
1. Latar belakang masalah
Permasalahn yang melatarbelakangi dipilih permasalahan tertentu.
2. Rumusan masalah
Uraian permasalaham yang berkenan dengan penelitian yang dilaksanakan.
3. Tujuan penulisan
Menguraikan maksud penulisandengan singkat.
4. Metode penelitian
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menganalisanya.
5. Kegunaan/manfaat penulisan
Manfaatnya bagi pihak-pihak tertentu.
6. Sistematika penulisan
Menguraikan sistematika.
BAB II Pembahasan
Hasil
laporan atau penelitian yang digunakan.
BAB III Penutup
Kesimpulan dan saran.
Daftar
pustaka
Sumber-sumber rujukan.
Contoh:
BAB I Pendahuluan.
a) Latar Belakang.
Bagi sebagian siswa membawa telepon genggam merupakan hal yang biasa.
Berbagai merek dan tipe telepon genggam dibawa siswa ke sekolah. Telepon
genggam tersebut bukan hanya dibawa sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai
alat untuk menentukan teman. Jika hal tersebut dibiarkan, siswa yang tidak
mempunyai telepon genggam akan merasa rendah diri atau dikucilkan.
b) Rumusan Masalah.
· Siswa banyak yang membawa telepon
genggam ke sekolah.
· Telepon genggam dijadikan patokan
sebagai penentu teman.
· Seswa yang membawa telepon genggam
cenderung pamer dan menyombongkan diri.
· Siswa yang tidak memiliki telepon
genggam akan merasa tidak percaya diri.
c) Tujuan Penulisan.
· Agar siswa mematuhi aturan sekolah
untuk tidak membawa telepon genggam ke sekolah.
· Siswa tidak membedakan teman
berdasarkan kepemilikan telepon genggam melainkan berdasarkan motivasi belajar
atau hal-hal yang positif.
· Siswa tidak meyombogkan diri karena
memiliki telepon genggam.
· Siswa tidak merasa rendah diri karena
tidak memiliki telepon genggam.
d) Metode penelitian.
Yaitu dengan cara pengamatan langsung atau observasi, pendataan,
wawancara, dan dokumentasi (foto).
e) Manfaat penulisan.
· Bagi siswa, siswa diharapkan lebih
mematuhi aturan sekolah untuk tidak membawa telepon genggam.
· Bagi Guru, Guru dapat mengetahui
kenyataan yang sebenarnya terjadi pada siswa.
· Bagi Lembaga (sekolah), pihak sekolah
dapat mengeluarkan aturan yang lebih tegas lagi mengenai telepon genggam.
· Bagi Pemerintah, pemerintah dapat
engadakan sosialisasi akan dampak negatif dari telepon genggam.
f) Sistematika Penulis.
BAB II Pembahasan uraian.
Uraian secara panjang lebar
(mendetail) tentang isi yang di angkat dalam penulisan.
BAB III PENUTUP.
Kesimpulan dan saran.
Daftar
Pustaka.
Lampiran-lampiran.