Tampilkan postingan dengan label Pelajaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pelajaran. Tampilkan semua postingan

ganguan pada tulang

Senin, 19 November 2012


Berikut ini adalah contoh kelainan pada tulang, diantaranya yaitu:
  1. Lordosis, yaitu tulang belakang yang membengkok ke belakang. (sekedar tips, kalau lordosis ingat saja orang sombong. Hehe ^^)
  2. Kioposis, yaitu kebalikan dari Lordosis yang mengakibatkan tulang punggung membengkok ke depan.
  3. Skoliosis, yaitu tulang punggung membengkok ke arah samping, hal ini diakibatkan karena biasa memikul benda berat hanya di sebelah bagian saja. Contohnya buruh di pasar.
  4. Praktura, yaitu patah tulang. Praktura di bagi menjadi 2 bagian, yang pertama praktura tertutup (patah tulang yang tidak smapai menembus kulit) dan praktura terbuka (patah tulang sampai menembus kulit terluar). Diakibatkan oleh benturan yang keras.
  5. Fisura, yaitu retak tulang.
  6. Atritis, yaitu sendi mengalami kekurangan cairan/minyak sinovial akibat infeksi bakteri gonore dan sifilis.
  7. Atritis Eksudatif, yaitu peradangan getah pada sendi akibat kuman yang menyerang selaput sendi sehingga kekurangan minyak sinovial.
  8. Osteoporosis, yaitu radang sendi yang disebabkan bantal tulang rawan dalam persendian pecah sehingga terjadi pergesekan antar tulang.
  9. Rakitis, yaitu gangguan pada pembentukan tulang karena kekurangan vitamin D, sehingga tulang menjadi lembek atau memendek yang menyebabkan terjadinya bentuk kaki huruf O atau X.
  10. Nekrosa, yaitu kerusakan pada selaput periostem tulang.
  11. Osteosarkoma, yaitu kanker tulang.
  12. Layuh semu, yaitu kerusakan pada ckram epifise karena inveksi bakteri sifilis pada saat dalam kandungan. Sehingga tulang menjadi tidak bertenaga.


bahasa Indonesia

Kamis, 08 November 2012


Menyusun Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah adalah karangan yang berisi hasil  pemikiran berdasarkan pengamatan dan tinjauan yang disertai data-data kogkrit atau nyata yang disusun secara sistematis.
Dari segi bentuknya karya tulis ilmiah dapat berupa laporan (SMP dan SMA), sekripsi (S1), tesis (S2), desertasi (S3).
Ciri-ciri karya tulis ilmiah:
1.      Logis artinya dapat diterima oleh akal sehat.
2.      Objektif artinya  keterangan penjelasan dan uraian-uraian yang dikemukakan sesuai apa adanya (tidak dilebih-lebihkan).
3.      Sistematis artinya penulisan disusun secara teratur berurutan dan tidak tumpang tindih.
Bahasa dalam karya tulis ilmiah:
a)      Lugas artinya kata yang dipakai mempunyai satu makna yang tepat dan tidak mengandung kata kiasan sehingga pembaca tidak menginterpretasikannya dengan makna yang macam-macam.
b)      Tidak bermakna abigu (kata yang bermakna ganda).
c)      Bahasa yang logis (memiliki akal sehat).
d)      Menggunakan bahasa yang efektif antara stu kalimat dengan kalimat yang lain ataupun antara satu paragraf dengan paragraf terdapat satu kesatuan pemikiran (kebulatan wacana).
e)      Kata-kata yang efisien artinya tidak terjadi pemborosan kata-kata dan tidak terjadi pengulangan kalimat sehingga memuat kalimat itu menjadi mubazir.
f)       Menggunakan bahasa Indonesia baku.
Sistematika penulisan karya ilmiah.
BAB I   Pendahuluan
1.      Latar belakang masalah
Permasalahn yang melatarbelakangi dipilih permasalahan tertentu.
2.      Rumusan masalah
Uraian permasalaham yang berkenan dengan penelitian yang dilaksanakan.
3.      Tujuan penulisan
Menguraikan maksud penulisandengan singkat.
4.      Metode penelitian
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menganalisanya.
5.      Kegunaan/manfaat penulisan
Manfaatnya bagi pihak-pihak tertentu.
6.      Sistematika penulisan
Menguraikan sistematika.
BAB II  Pembahasan
            Hasil laporan atau penelitian yang digunakan.
BAB III Penutup
            Kesimpulan dan saran.
Daftar pustaka
            Sumber-sumber rujukan.
Contoh:
BAB I   Pendahuluan.
a)      Latar Belakang.
Bagi sebagian siswa membawa telepon genggam merupakan hal yang biasa. Berbagai merek dan tipe telepon genggam dibawa siswa ke sekolah. Telepon genggam tersebut bukan hanya dibawa sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai alat untuk menentukan teman. Jika hal tersebut dibiarkan, siswa yang tidak mempunyai telepon genggam akan merasa rendah diri atau dikucilkan.
b)      Rumusan Masalah.
·  Siswa banyak yang membawa telepon genggam ke sekolah.
·  Telepon genggam dijadikan patokan sebagai penentu teman.
·  Seswa yang membawa telepon genggam cenderung pamer dan menyombongkan diri.
·  Siswa yang tidak memiliki telepon genggam akan merasa tidak percaya diri.
c)      Tujuan Penulisan.
·  Agar siswa mematuhi aturan sekolah untuk tidak membawa telepon genggam ke sekolah.
·  Siswa tidak membedakan teman berdasarkan kepemilikan telepon genggam melainkan berdasarkan motivasi belajar atau hal-hal yang positif.
·  Siswa tidak meyombogkan diri karena memiliki telepon genggam.
·  Siswa tidak merasa rendah diri karena tidak memiliki telepon genggam.
d)      Metode penelitian.
Yaitu dengan cara pengamatan langsung atau observasi, pendataan, wawancara, dan dokumentasi (foto).
e)      Manfaat penulisan.
·  Bagi siswa, siswa diharapkan lebih mematuhi aturan sekolah untuk tidak membawa telepon genggam.
·  Bagi Guru, Guru dapat mengetahui kenyataan yang sebenarnya terjadi pada siswa.
·  Bagi Lembaga (sekolah), pihak sekolah dapat mengeluarkan aturan yang lebih tegas lagi mengenai telepon genggam.
·  Bagi Pemerintah, pemerintah dapat engadakan sosialisasi akan dampak negatif dari telepon genggam.
f)       Sistematika Penulis.
BAB II Pembahasan uraian.
            Uraian secara panjang lebar (mendetail) tentang isi yang di angkat dalam penulisan.
BAB III             PENUTUP.
            Kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka.
Lampiran-lampiran.

Tanda Koma


Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.
Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh:
  • Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
  • Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh:
  • Oleh karena itu, kamu harus datang.
  • Jadi, saya tidak jadi datang.
5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
contoh:
  • O, begitu.
  • Wah, bukan main.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".
7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh:
  • Medan, 18 Juni 1984
  • Medan, Indonesia.
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
contoh: Rinto Jiang, S.E.
11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh:
  • 33,5 m
  • Rp10,50
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
13. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh: Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
contoh: "Di mana Rex tinggal?" tanya Stepheen.

Tanda Koma


Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.
Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh:
  • Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
  • Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh:
  • Oleh karena itu, kamu harus datang.
  • Jadi, saya tidak jadi datang.
5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
contoh:
  • O, begitu.
  • Wah, bukan main.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".
7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh:
  • Medan, 18 Juni 1984
  • Medan, Indonesia.
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
contoh: Rinto Jiang, S.E.
11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh:
  • 33,5 m
  • Rp10,50
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
13. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh: Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
contoh: "Di mana Rex tinggal?" tanya Stepheen.