Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan

Orang Suci

Kamis, 08 November 2012


ORANG SUCI
A. Pengertian Orang Suci
Orang suci adalah manusia yang memiliki mata batin dan dapat memancarkan kewibawaan rohani, serta mempunyai kepekaan untuk menerina getaran-getaran gaib, dalam penampilannya dapat mewujudkan ketenangan dan penuh welas asih, yang di sertai kemurnian lahir dan batin di dalam mengamalkan ajaran agama, tidak terpengaruh oleh gelombang hidup suka dan duka.
B. Syarat-syarat Orang Suci
Dalam ajaran Weda untuk menjadi Orang suci, ada empat syarat yang mesti dimiliki yaitu:
Ÿ   Widya adalah memiliki ilmu pengetahuan dan kerohanian (Apara Widya dan Para Widya)
Ÿ   Satya adalah memiliki sifat jujur dan memegang teguh kebenaran
Ÿ   Tapa adalah mampu mengendalikan diri dari segala godaan nafsu
Ÿ   Sruta adalah mampu menerima getaran-getaran suci (wahyu)
C. Ciri-ciri Orang Suci
Ada beberapa macam tingkah laku atau sifat-sifat para Rsi  atau orang suci yang menjadi pedoman hidup manusia yang di sebut “Dasa Paramartha” yaitu:
ö    Niskalam, artanya tidak berubah.
ö    Nirupam, artinya tidak berwarna.
ö    Cantam, artinya damai.
ö    Durlabham, artinya berbuat tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri,
ö    Param, artinya berbadan dunia.
ö    Nirpraham, artinya tanpa mengharapkan apa-apa.
ö    Nirakaram, artinya tidak mengambil apa-apa, tidak berbohong.
ö    Padamoksam, artinya moksa.
ö    Urdustyutwa, artinya paling tinggi.
ö    Niraksalam, artinya melebihi segalanya, tidak menggambarkan jasa dan kemuliaannya.
D. Kedudukan dan Fungsi Orang Suci
Di samping hal tersebut dapat juga melalui proses sakral yang di sebut “Dwijati” artinya lahir kedua kali. Lahir yang pertama melalui rahim seorang ibu dan ynag kedua melalui proses sakralisasi dan proses pembelajara melalui seorang guru kerohanian (Nabe) yang mengajarkan Weda. Ada juga di sebut “Mediksa” artinya upacara penyucian seorang walaka menjadi pandita atau sulinggih. Orang-orang suci memiliki kedudukan khusus dan terhormat dalam masyarakat hindu. Masyarakat hindu menyebutnya “Sulinggih”. “Su” artinya mulia atau utma dan “Ling” artinya kedudukan. Jadi, sulinggih artinya kedudukan utama atau mulia.
Di dalam Kitab Weda Sruti dan Smerti di sebutkan beberapa gelar untuk orang suci yang sesuai dengan keahliannya yaitu:
¤   Pendeta adalah gelar orang suci dari brahmana wangsa, bliau telah di dwijati atau di diksa.
¤   Dang Hyang adalah gelar orang suci dari brahmana wangsa yang berperan menjadi Maha Guru sperti Dang Hyang Nirartha, Dang Hyang Dwijendra.
¤   Rsi atau Bhagawadgita adalah gelar orang suci dari wangsa ksatriayang menjadi penyebar dan penentu ajaran agama.
¤   Mpu adalah gelar orang suci dari waisya wangsa yang bertugas memimpin upacara bhuta yadnya.
¤   Pinandita atau pemangku adalah orang suci yang luang lingkupnya terbatas dan penyuciannya melalui upacara “ekajati”
¤   Wasi adalah sejenis pemangku dari umat hindu di jawa.
Dan beliau inilah yang memiliki tugas-tugas sesuai dengan fungsinya, yaitu:
    Bertugas memimpin pelaksanaan Upacara atau Upakara keagamaan dan member petunjuk cara-cara pembuatan banten.
    Memberi Upanisad
    Member Dewasa (niwakang dewasa)
E. Menghormati Orang Suci
Dalam setiap upacara yadnya, umat hindu wajib menghaturkan Daksina, pada pendeta yang penuh dengan keikhlasan. Pengertian daksina di sini artinya persembahan yang terhormat dalam bentuk harta benda kepada orang suci atau pendeta. Umat wajib menjaga kesucian pendeta dengan melayani beliau sebaik-baiknya terutama ketika beliau melaksanakan swadharmanya Nyurya sewana setiap hari. Sehingga dengan hal itulah kita mengenal ajaran Guru Bhakti dalam hal ini kepada Maha Rsi yang memberikan Ilmu Pengetahuan Suci.

WEDA


KITAB SUCI
A. Pengertian Kitab Suci
Weda berasal dari kata “Vid” artinya pengetahuan, jadi Weda berarti pengetahuan suci yang maha sempurna dan kekal abadi mengenai Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan perintah-perintahnya. Bahasa yang di gunakan adalah bahasa sansekerta dengan menggunakan huruf Daiwiwa (bahasa Dewa atau Sabda Dewa).
Weda sebagai Sabda Suci atau Pawisik Hyang Widhi yang di terima oleh Para Maha Rsi yang di sebut “Sapta Rsi” antara lain:
1.  Maha Rsi Grtsamada
2.  Maha Rsi Wiswamitra
3.  Maha Rsi Wamadewa
4.  Maha Rsi Atri
5.  Maha RSi Bharadwaja
6.  Maha Rsi Wasistha
7.  Maha Rsi Kanwa
B. Menjelaskan Sifat-sifat Weda
Sifat Weda adalah Anadi Ananta artinya bersifat abadi, sebagai berikut:
\ Weda itu tidak berawal.
\ Weda tidak berakhir.
\ Weda berlaku sepanjang zaman.
\ Weda di sebut Apauruscyam artinya weda itu tidak di susun oleh manusia melainkan di terima oleh orang-orang suci atau maha rsi.
\ Weda mempunyai keluwesan, tidak kaku namun tidak berubah inti dan hakikatnya.
C. Menguraikan Kondifikasi Weda
Weda secara garis besar di bagi menjadi dua kelompok yaitu:
]  Sruti
Kelompok Weda Sruti menurut sifatnya dibedakan menjadi empat bagian yaitu:
                                I.   Bagian Mantra
Yaitu berupa mantra-mantra, kitab ini di tulis dalam bentuk syair. Syair-syair tersebut terkumpul dalam “Catur Weda Samhita”,yaitu:
v  Regweda di karang oleh Rsi Wyasa dan Paila. Merupakan Weda tertua yang berisi syair-syair pujaan menunjukkan kebenaran yang mutlak. Pendeta penyajinya di sebut Hort (Hotri)
v  Samaweda dikarang oleh Rsi Wyasa dan Jainini. Isinya merupakan pujaan yang di nyanyikan waktu upacara. Sama berarti “irama atau melodi”. Pendeta penyajinya di sebut Udgart (Udgarti).
v  Yayurweda di karang oleh Rsi Wyasa dan Waisampayana. Merupakan mantra-mantra yang memubuat doa pujaan. Pendeta penyajinya disebut Adwaryu. Yayurweda di bagi menjadi duan jenis yaitu:
1. Yayur Weda Hitam (Kresna Yajur Weda)
2. Yayur Weda putih ( Sukla Yajur Weda juga di sebut Wijaseneyi Samhita)
v  Atarwaweda di karang oleh Rsi Wyasa dan Samanthu. Merupakan mantra-mantra yang berisi tuntunan kehidupan sehari-hari.
                              II.   Bagian Brahmana (Karma Kanda)
Yaitu pegangan brahmana dalam melaksanakan yadnya.
                            III.   Bagian Aranyaka
Yaitu kelanjutan dari kitab brahmana (urusan rumah tangga)
                            IV.   Bagian Upanisad
Yaitu pendidikan (menerima ajaran yang bersifat rahasia, pokok ajaran Brahman dan antman)
]  Smerti
Adalah kitab yang di tulis berdasarkan ingatan yang bersumber kepada Weda Sruti. Kitab ini juga di sebut kitab Dharmasastra, terdiri dari kata “dharma” artinya hokum dan “sastra” artinya ilmu.
Smerti dapat di bedakan menjadi dua kelompok yaitu:
a)      Kelompok Wedangga
Wedangga terdiri dari kata “weda” artinya suci dan “angga” artinya badan (batang tubuh). Jadi Wedangga adalah batang tubuh Weda. Wedangga di kelompokkan menjadi enam bagian yang di sebut Sad Wedangga, yaitu:
\  Siksa adalah petunjuk arah menggunakan mantra.
\  Wiyakarana adalah tata bahasa dalam Weda
\  Canda adalah Lagu
\  Niruta adalah penafsiran otentik (kata dalam weda)
\  Jyosita adalah astronomi (penentuan hari baik atau ilmu perbintangan
\  Kalpa adalah aturan-aturan upacara yadnya, bagian-bagiannya yaitu:
] Sautasutra yaitu tata cara upacara beryadnya
] Dharmasutra atau Dharmasastra yaitu petunjuk dalam melaksanakan agama
] Grehyasustra yaitu tata cara beryadnya
] Sulwasutra yaitu aturan dalam membuat bangunan suci
b)      Kelompok Upaweda
Berasal dari kata “upa” artinya dekat atau sekitar dan “weda” artinya kitab suci atau pengetahuan. Jadi, Upaweda berarti kitab weda yang menguraikan hal-hal yang ada di sekitar weda. Kelompok Upaweda terdiri dari:
\  Itihasa  adalah cerita kepahlawanan, contohnya Ramayana
\  Purana adalah kisah wayang atau cerita0cerita kuno
\  Arthasastra adalah ilmu pemerintahan dan ilmu politik
\  Ayurweda adalah obat-obatan dan kesehatan
\  Gandarwaweda adalah ilmu seni.